CYBERKRIMINAL.COM, GOWA - Apa yang diberitakan oleh salah satu media dari radar benua menyangkut adanya dugaan modus pungli lewat pembelian baju dan pembayaran perpisahaan di SMKN 3 Gowa itu tidak benar adanya, acara perpisahan adalah inisiatif sendiri dari alummi sekolah SMKN 3 Gowa, Jumat (21/07/2023).
Diduga adanya pungutan biaya perpisahaan di SMK Negeri 3 Gowa sebesar Rp 50rb per siswa itu keliru didalam pemberitaan beberapa hari kemarin yang dimana dimuat disalah satu media online radar benua.
Biaya yang dimaksud itu siswa sendiri yang melakukan pengumpulan dana dan siswa juga yang menggunakan biaya tersebut untuk melakukan acara perpisahan sekolah dan mereka ( siswa ) itu punya inisiatif sendiri tanpa ada dorongan dari pihak sekolah.
Selain itu, ada lagi baju yang di haruskan seluruh jurusan untuk di bayar oleh orang tua siswa senilai Rp 95rb per siswa,Itu kami benarkan karena pada saat rapat seluruh orang tua murid dari berbagai jurusan mereka semua setuju untuk keseragaman anak anaknya,"tutur kepsek.
kegiatan perpisahan siswa bukan bagian dari rangkaian kegiatan belajar mengajar di sekolah.itu kami benarkan juga,Namun tetapi bukan pihak sekolah yang ingin mengadakan acara perpisahan tersebut melainkan para siswa sendiri yang punya inisiatif sehingga terjadi yang dikatakan pengumpulan dana tapi bukan ke pihak sekolah,
Buktinya dalam acara perpisahan yang dilakukan oleh siswa dalam mengadakan acara perpisahan tersebut para gugu guru tidak ada yang menghadiri acara tersebut.
SMK Negeri 3 Gowa, di Pimpin oleh, Muh Jafar, S.Pd, mengakui adanya para siswa yang saling mengumpulkan dana senilai Rp 50rb per siswa, untuk kegiatan perpisahaan tersebut,
Selain itu, Jafar juga membenarkan, pembelian baju seragam Prakerin sekolah seluruh jurusan seharga Rp 95rb,itu hasil rapat komite sekolah dan di setujui oleh seluruh orang tua wali dari berbagai jurusan dikarenakan untuk mengetahui dan menjadi tanda bahwa dimana siswa tersebut jurusan apa.
Untuk perpisahaan ” Itu siswa sendiri yang saling mau kumpul uang” tandas Jafar
Ia lanjut ” Orang tua siswa juga setuju di depan ketua komite dan Humas sekolah untuk kegiatan buat baju dalam rapat ” tambah Muh Jafar selaku Kepala Sekolah, di ruangan kantornya,Senin (17/07/2023)
Dirinya juga sebut Wakasek Humas Saharuddin ,yang koordinir baju seragam prakerin yang di maksud,ini di bantahkan oleh kepala sekolah bahwa dimana yang kami katakan ke humas itu bukan di koordinir melainkan bahasa mensupor agar cepat menyelesaikan bajunya dikarenakan kita sudah mau berangkat prakering,"Tutur kepsek.
Kepala Sekolah bermaksud, pertemukan dengan pihaknya yang mengelola baju seragam prakerin, namun Saharuddin tidak berada di ruangan sekolah yang di tuju, pada media ini,Sedikit kami luruskan bahwa dimana bahasa kami ke media radar benua untuk menunggu Wakasek Humas,"Jelas Muh.Jafar.kepada beberapa media.
Sumber Tim/Red.