CYBERKRIMINAL.COM, JAWA BARAT - Kasus bullying di Jawa Barat yang viral di medsos baru-baru ini benar-benar mengejutkan. Dalam video yang beredar, seorang anak Siswa Sekolah Dasar hinga remaja menjadi korban pemukulan brutal oleh rekan sebayanya. Sehingga salah satu Korban mengalami patah tulang dan luka serius, sementara.Dan para pelaku yang masih status Mahasiswa juga telah diamankan dan sedang menjalani proses hukum,oleh Aparat Penegak Hukum.
Faktanya, perundungan di Indonesia memang cukup mengkhawatirkan. Berdasarkan data yang dilaporkan UNICEF pada tahun 2020, bullying di kalangan remaja mencapai angka 41 persen, belum termasuk cyber bullying sebesar 45 persen di waktu yang sama. Mirisnya, tidak semua korban berani atau punya kesempatan untuk melawan.
Walau mungkin banyak kasus yang tidak terekspos, namun kehadiran media sosial benar-benar membantu dalam proses pengungkapan kasus perundungan di kalangan pelajar/mahasiswa.
Maraknya Bullying ditingkat Sekolah,Pegiat Sosial Sandy Tumiwa kepada awak Media menyampaikan sangat menyesalkan terhadap bentuk Bullying,yang terjadi tidak hanya disekolah tetapi juga dilingkungan sekitar,"ungkap Sandy",pada Selasa (7/11/23)
"Sandy juga menyoroti peran guru dan pengawasan pihak sekolah yang terkesan minim ,sehingga peluang aksi bullying kerap terjadi dilingkungan sekolahnya, yang dinilai bisa berdampak fatal," teranya.
"Sandy berharap kejadian bullying baik secara verbal maupun fisik berujung kekerasan dapat dihentikan serta dihilangkan Di dunia pendidikan di Indonesia, " tutup Sandy Tumiwa.
(Team Media)