CYBERKRIMINAL.COM, MAROS (SULSEL) - Berada di kawasan Pemukiman Dusun Bontoulu, Desa Tellumpoccoe, Kecamatan Marusu, tepat di depan rumah kepala dusun setempat, aktivitas itu terkesan agak terbuka lantaran berkedok kegiatan pematangan lahan.
Tim Investigasi yang melakukan penelusuran, Selasa, 13/8/2024 di lokasi tersebut menemukan fakta bahwa aktifitas tersebut di duga kuat tidak mengantongi izin operasional dari dinas terkait.
Nampak jelas di lokasi, Tiga Unit alat berat dan puluhan kendaraan dan truk jenis fuso lalu lalang mengangkut tanah dari titik pengerukan ke titik pembongkaran.
Berdasarkan keterangan salah seorang pengawas, Dg. Liwan yang berjaga di lokasi bahwa tanah tersebut di bongkar pada lokasi yang rencananya akan di bangun perumahan oleh pihak pengemban pada saat di minta untuk menunjukkan surat izin yang mereka miliki "kedua pria tersebut tidak dapat memperlihatkan izinnya, dan mengarahkan ke pimpinannya,"ungkapnya
Sedangkan di tempat yang lain, berada di Kecamatan yang sama. Desa Bonto Matene dengan Kasus yang sama yaitu pengerukan dan penimbungan tanah,sedangkan menurut As (Pengawas), Saya tidak dapat memperlihatkan izin terkait tambang, karena izin angkut memang tidak ada, Ucapnya.
Banyaknya tambang yang ada di Kabupaten Maros khususnya di Kecamatan Marusu, Menjamur di duga tidak adanya tindakan tegas oleh Pemerintah dan APH.
Kerusakan lingkungan di Marusu terkait pengerukan tanah secara sporadis yang dilakukan segelintir oknum, seolah dibiarkan. Pasalnya, tak ada penindakan hingga saat ini.
Oleh karenanya kami selaku sosial kontrol meminta kepada Pemerintah Kabupaten Maros, APH dan Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman Kabupaten Maros.Untuk turun ke lokasi dan menindak tegas pelaku penambangan tanah merah yang berpotensi merusak pasilitas milik negara.
Kabiro Maros: Muh. Irwandi