CYBERKRIMINAL.COM, LANGSA, ACEH -
Bercerita tentang bibit, bobot, bebet, mungkin sudah tak eran lagi di khalayak nya publik, kalau kita bercerita tentang hal tersebut itu sudah menjadi perbincangan masyarakat umum, Minggu (22/09/2024)
Di dumia seorang politik itu memang harus kita akui bibit, bobot, bebet nya sebuah garis keturunan seorang penguasa/seorang pemimpin dari garis keturunan seorang raja, yang akan memimpin sebuah kerajaan atau wilayah yang dia pimpin, karena seorang raja harus memiliki dari garis keturunan seorang raja yang bisa memimpin Negeri atau wilayah dan daerah yang di kuasai""", jelas sudah.
Kalau bercerita tentang seorang pemimpin di akhir zaman sekarang ini apaka mungkin, hal itu bisa terjadi karena dunia ini sudah tua, dan sudah bosan melihat tingka dan laku seorang pemimpin di akhir zaman sekarang ini, yang tidak memegang janji dan amanah dari Rasullulah Saw.
Dunia ini sudah sangat tua, tanda masa berakhirnya umur dunia yang di kenal dengan sebutan kiamat telah banyak terlihat di hadapan kita, baik tanda kiamat sugra ( kecil) maupun tanda kiamat kubara (besar). Salah satu di antaranya lahir para pemimpin dan penguasa yang hanya pandai memberi kata manis saat di atas mimbar dengan penuh retorika dan berpakaian sangat islami namun ketika telah menjadi pemimpin dalam masyarakat mereka menjadi pecundang dan merampas sebuah keinginaan nafsu yang seakan akan mampu memimpin Negeri ini, serta melakukan hal hal yang tidak sesuai janji yang di ucapkan dan sejenisnya, semoga ini jangan sampai terjadi di khalayak nya umum,
Fenomena tersebut telah dijelaskan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dalam sabda-Nya, berbunyi:"Akan datang sesudah Aku penguasa-penguasa yang memerintah kamu, di atas mimbar mereka memberi petunjuk dan ajaran dengan bijaksana, tetapi apabila telah turun mimbar mereka melakukan tipu daya dan penipuan, hati mereka lebih busuk dari bangkai"(HR. Imam Ath-Tabrani).
Pesan Baginda Nabi di atas telah banyak kita lihat dan rasakan dalam masyarakat. Walaupun demikian zaman telah begini bejatnya akhlak pemimpin dan kita juga demikian jangan sampai membiarkan kemaksiatan dan berbagai ketimpangan merajalela dalam masyarakat. Amar ma'ruf dan nahi mungkar harus sinergi dan jangan hanya nahi mungkar saja tanpa amar ma"rufnya juga sebaliknya.
Rasulullah Saw tidak pernah memberikan amanah dan kekuasaan dalam memegang peranan serta urusan masyarakat melainkan kepada orang paling baik dan paling mengerti, demikian pula yang dilakukan para khalifah sesudahnya hinga masa selanjutnya beberapa periode di masa rasullulah,
Contoh lah suri tauladan yang baik,yang telah di ajarkan oleh baginda rasullulah Saw,
Wahai para penguasa yang akan hadir di kalangan masyarakat, berbuat lah dengan sebenar nya, karena itu amanah bagi seorang pemimpin yang patut mencontoh kan yang islami",
Siapa pun dia yang terpilih menjadi penguasa negeri ini, baik itu dari kalangan garis keturunan sorang penguasa, dan dari rakyat jelata, yang penting itu sudah menjadi keputusan rakyat yang memilih.
Perluh kita ingat bersama sama, jadi pemilih itu yang cerdas, jangan gara-gara sejumlah Rupiah bisa merusak madu sebelangah"
Hen - kaperwil Aceh.