Jembatan yang ada saat ini, dinilai tidak nyaman untuk dilalui karena lantainya terbuat dari pelat besi tipis yang menimbulkan suara bising setiap kali dilintasi kendaraan. Kondisi ini sangat mengganggu kenyamanan masyarakat sekitar, terutama saat beraktivitas dan berkomunikasi" tandas nya salah satu tokoh masyarakat sekitar nya ,yang menyampaikan kepada media ini, sekira pukul 17,00 wib.
“Kondisi jembatan ini cukup memprihatinkan, terutama karena lantai pelat besinya sangat tipis dan menyebabkan bunyi berisik yang mengganggu. Setiap kali kendaraan lewat, suara yang ditimbulkan bisa memekakkan telinga dan mengganggu warga sekitar,” ujar salah satu perwakilan dari tokoh masyarakat.
Lebih lanjut, tokoh masyarakat tersebut menekankan bahwa jembatan ini merupakan jalur vital bagi masyarakat setempat, terutama mahasiswa yang menempuh pendidikan di UNSAM dan STAIN Cot Kala Langsa. “Jembatan ini tidak hanya penting bagi mobilitas warga, tetapi juga menjadi akses utama bagi para mahasiswa. Kami berharap pemerintah, khususnya DPR Aceh, dapat memperhatikan kondisi ini dan mengambil langkah nyata.”
Selain bunyi yang memekakkan telinga, jembatan yang sudah lama tidak diperbaiki ini juga menimbulkan kekhawatiran terkait keselamatan. Masyarakat khawatir bahwa kondisi jembatan yang sudah mulai rusak ini dapat membahayakan penggunanya di masa mendatang.
Menyampaikan kepada media ini, LSM Bungoeng Lam Jaroe meminta agar pemerintah provinsi, melalui DPR Aceh, mempertimbangkan penggunaan anggaran, baik melalui dana aspirasi dewan maupun sumber lain, untuk membangun jembatan tersebut dengan menggunakan plat beton. “Kami sangat berharap ada alokasi anggaran untuk memperbaiki jembatan ini dengan material yang lebih kuat dan tahan lama, seperti plat beton, agar masyarakat dapat menggunakan jembatan ini dengan nyaman dan aman,” tambah perwakilan LSM, Senin (23/09/ 2024)
Laporan langsung dari lapangan menunjukkan bahwa setiap kali kendaraan melintas, suara bising dari jembatan tidak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga menyebabkan gangguan komunikasi antarwarga. Warga setempat sering kali harus menghentikan percakapan mereka setiap kali kendaraan melintas, karena bunyi bising yang ditimbulkan sangat mengganggu.
LSM Bungoeng Lam Jaroe berharap permohonan ini segera mendapat perhatian dari pihak DPR Aceh dan pemerintah provinsi, mengingat pentingnya jembatan ini bagi mobilitas dan kesejahteraan masyarakat setempat. Jembatan yang lebih layak dan aman diyakini akan memberikan dampak positif bagi aktivitas ekonomi, pendidikan, dan keseharian warga di kedua desa tersebut.
Hen Kaperwil Aceh.