SAMPANG - Delapan bulan pasca dilantik sebagai Pj Bupati Sampang, Rudi Arifiyanto, S.Sos. MA, MSE terus melakukan berbagai inisiatif dan terobosan program.
Rudi dilantik dilantik berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Nomor 100.1.1.3-75 tentang Pengangkatan Penjabat Bupati Sampang.
Seusai pelantikan, di hadapan media massa, Mantan Sekretaris Deputi Bidang Kebijakan Pembangunan BRIN akan membawa pengalamannya selama bertugas di Pemerintah Pusat akan memberikan dampak positif bagi Kabupaten Sampang.
Ia berusaha melakukan program yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian dan taraf kesejahteraan masyarakat Sampang.
Menurutnya, ada beberapa point focus Pembangunan yang dilakukannya di Kabupaten Sampang, salah satunya adalah perihal kemandirian ekonomi. Pada point ini, ada beberapa sektor yang menjadi produk unggulannya.
Diantaranya melakukan pengembangan tembakau semi organik dan semi modern dimana keunggulannya memiliki tinggi dua meter atau lebih.
Selain itu, tembakau tersebut produktivitasnya bisa dua kali lipat dibanding tembakau biasa sebab menggunakan pupuk semi organik dengan biaya yang lebih murah sekitar satu juta per hektare.
Metode semi modern untuk proses penyiraman menggunakan sistem irigasi tetes yang efisien lebih menghemat biaya.
Namun, dengan menggunakan sistem irigasi tetes dan mulsa (plastik yang digunakan untuk menutup tanah) akan menjaga gulma tidak tumbuh dan kelembaban tanah.
“Metode ini mempercepat pertumbuhan tembakau sehingga tinggi tanaman bisa mencapai dua meter atau lebih dan masa panen dapat dilakukan dalam waktu 70 hari, bukan tiga bulan, dengan manajemen yang baik, tembakau bisa dipanen dua kali dalam setahun,” ucapnya, Sabtu (21/9/2024).
Rudi berharap hilir dari budidaya tembakau semi organik tersebut berasal akan muncul produk pasca panen yaitu industri rokok yang akan bermunculan.
"Selain rokok, tembakau juga bisa dipakai untuk Vape, Minyak Aciri, dan bahan-bahan kosmetik, ini merupakan hasil penelitian ilmiah yang pernah dilakukan oleh kalangan ilmuwan dan saintis," ujarnya.
Ia juga berharap dengan hasil tembakau yang berkualitas tersebut berdampak pada bergeraknya angka kemiskinan Kabupaten Sampang bangkit lebih cepat.
“Sembilan bulan lalu angka kemiskinan di Sampang berada di angka 21,76 persen, saat ini mengalami penurunan menjadi 20,83 persen, ini merupakan angka penurunan paling besar se-Madura,” ucapnya bangga.
Selain dari sektor tembakau, Alumni Universitas Hiroshima Jepang tersebut juga menyebut komoditas yang bisa dikembangkan di wilayah Sampang adalah perikanan dan rumput laut.
Saat ini pihaknya tengah menggandeng investor untuk melakukan pilot project budidaya rumput laut di beberapa wilayah tambak bandeng masyarakat Sampang.
Tujuannya, para pemilik tambak kedepan akan memiliki penghasilan dari dua komoditas sebab bandeng dan rumput laut yang juga dikembangkan oleh Pemkab Sampang dalam satu kolam sama dengan sistem yang dipraktekkan di Tumpang Sari.
Selain itu, Rudi juha menyinggung data kebutuhan nasional garam sebesar 500.000 ton sementara produksi garam Sampang mencapai 300.000 ton sehingga hal tersebut menyebabkan harga garam konsumsi turun.
Pihaknya saat ini tengah berupaya menjaga harga tetap stabil dengan mengubah hasil produksi garam konsumsi menjadi garam industri.
"Kita memiliki inovasi dengan BRIN untuk meningkatkan kualitas garam industri, dengan kadar NaCl di atas 97% dan kadar magnesium serta kalsium di bawah 600 ppm sehingga ha
Menurutnya, garam Sampang saat ini memenuhi standar NaCl namun kadar magnesium dan kalsium masih tinggi, sehingga harganya tetap murah sehingga ia berusaha menambah nilai tambah itu dengan teknologi.
Dari beberapa program peningkatan perekonomian tersebut, ia berharap dapat menakan keinginan para pemuda pergi merantau.
"APBD Sampang seyogyanya tidak hanya digunakan untuk bansos saja melainkan digunakan juga untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat agar dapat mandiri dan berkelanjutan sehingga terwujud pengembangan ekonomi dan peningkatan taraf hidup masyarakat," pungkasnya.
Red