Ketua Umum Forum Pemred Media Siber Indonesia (SMSI), Dar Edi Yoga, menyampaikan apresiasi atas pengangkatan Prof. Dr. dr. Terawan Agus Putranto sebagai Penasihat Presiden Bidang Kesehatan. Sosok Prof. Terawan dinilai memiliki kontribusi besar dalam dunia kesehatan Indonesia, baik melalui inovasi terapi medis hingga kebijakan kesehatan strategis selama masa pengabdiannya sebagai Menteri Kesehatan.
"Prof. Dr. Terawan bukan hanya sosok yang berpengalaman, namun juga pembaharu di bidang kesehatan dengan sejumlah terobosan yang telah diakui baik nasional maupun internasional," ujar Dar Edi Yoga, Jumat (25/10).
Salah satu inovasi paling dikenal dari Prof. Terawan adalah terapi cuci otak atau digital subtraction angiography (DSA), yang telah membantu pasien di Indonesia dan dari luar negeri dengan berbagai masalah kesehatan otak.
Selama menjadi Menteri Kesehatan, Prof. Terawan juga berjasa dalam penemuan vaksin anti-COVID-19, sebuah upaya yang sangat krusial pada masa pandemi. Langkah-langkah beliau juga mencerminkan komitmen untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan dan kritik.
Selain rekam jejak di dalam negeri, Prof. Terawan memiliki reputasi internasional yang cemerlang, antara lain sebagai Ketua World International Committee of Military Medicine, sebuah lembaga prestisius yang menandai peran penting Indonesia dalam bidang kedokteran militer global. Tak hanya itu, atas jasanya, ia dianugerahi Bintang Mahaputera Nararya, salah satu penghargaan tertinggi di Indonesia, sebagai bentuk penghormatan atas kontribusinya bagi bangsa.
"SMSI meyakini bahwa pengangkatan Prof. Terawan sebagai penasihat di bidang kesehatan adalah keputusan yang sangat tepat. Kami optimis bahwa dengan pengalaman dan dedikasinya, beliau dapat memberikan pandangan dan kebijakan yang inovatif bagi perbaikan sektor kesehatan Indonesia ke depan," tambah Dar Edi Yoga.
Dengan posisi barunya, Prof. Terawan diharapkan mampu memperkuat upaya-upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Tanah Air dan menghadapi tantangan kesehatan yang semakin kompleks di masa mendatang.
Sahi