Calon Kandidat Wali Kota Langsa Diduga Beri Janji Tanpa Kepastian

Calon Kandidat Wali Kota Langsa Diduga Beri Janji Tanpa Kepastian

Redaksi
Kamis, 07 November 2024

CYBERKRIMINAL.COM, LANGSA, PROVINSI ACEH - Beberapa calon kandidat Wali Kota Langsa menghadapi kritikan keras terkait janji-janji yang mereka sampaikan kepada masyarakat selama masa kampanye. Zulfadli S.Sos.I, M.M., pendiri LSM Bungon Lam Jaroe, mengingatkan agar para kandidat tidak memberikan janji-janji politik yang sulit direalisasikan atau bahkan tidak masuk akal, mengingat keterbatasan anggaran daerah. Menurut Zul, sapaan akrabnya, janji yang terlalu tinggi hanya akan menimbulkan harapan kosong di tengah masyarakat.

“Saya mengerti bahwa memberikan janji merupakan bagian dari kampanye, tetapi harus tetap realistis dan disesuaikan dengan kondisi keuangan daerah. Janji yang berlebihan bukan hanya berpotensi mengecewakan masyarakat, tapi juga tidak baik dalam pandangan agama,” ujar Zul dalam rilis yang disampaikan kepada media.


Dalam perbincangan santai dengan sejumlah awak media di sebuah kafe di Kota Langsa pada Selasa (7/11/2024), Zul menyampaikan keprihatinannya terkait kondisi keuangan daerah yang dinilai belum memadai untuk mewujudkan beberapa program ambisius yang dijanjikan para calon kandidat.

“Saat ini Kota Langsa sedang mengalami keterbatasan anggaran. Jika ada program besar yang dijanjikan, lantas dari mana dananya? Apakah menggunakan dana pribadi wali kota atau anggota dewan? Atau jangan sampai, di kemudian hari, ada pengurangan tunjangan untuk PNS demi membiayai program-program tersebut. Itu tentu akan membebani pegawai dan menimbulkan ketidakpuasan,” jelasnya.

Zul menambahkan bahwa janji politik yang realistis penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Ia mengimbau agar para kandidat tidak menjual mimpi tanpa perhitungan yang matang. Menurutnya, beberapa pemimpin di masa lalu sering kali menyelesaikan masalah dengan cara yang justru menimbulkan persoalan baru. Ia pun menyayangkan jika pola tersebut berulang dan mengingatkan bahwa masyarakat kini semakin kritis dan tidak mudah dipengaruhi janji semata.


“Masyarakat memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pelayanan yang layak dan kehidupan yang lebih baik. Jangan sampai hanya menjadi alat untuk meraih kepentingan pribadi para kandidat,” lanjutnya.

Lebih jauh, Zul juga menegaskan bahwa para kandidat harus menghindari penggunaan prinsip “manfaat sepihak,” yang menurutnya akan merugikan masyarakat. Zul mengutip pepatah lama, “Lembu punya susu, sapi bawa nama,” untuk menggambarkan situasi di mana pihak tertentu berusaha mengambil manfaat atau pengakuan atas kerja yang sebenarnya tidak sepenuhnya mereka lakukan.

Kritikan Zul ini mencerminkan harapan masyarakat Kota Langsa untuk memiliki pemimpin yang mampu memberikan janji-janji yang dapat dipenuhi, bukan sekadar “angin surga” yang pada akhirnya tidak terealisasi. Dengan adanya keterbukaan mengenai keterbatasan anggaran, diharapkan para kandidat Wali Kota Langsa dapat lebih bijak dalam menyusun program kampanye dan menetapkan janji-janji politik yang sesuai dengan kondisi keuangan daerah.


Hen.