Diduga Wartawan Media Cyberkriminal.com Mendapatkan Intimidasi Dari Seorang Warga di Pulau Balang Lompo

Diduga Wartawan Media Cyberkriminal.com Mendapatkan Intimidasi Dari Seorang Warga di Pulau Balang Lompo

Redaksi
Januari 01, 2025

CYBERKRIMINAL.COM, MAKASSAR - Sebuah insiden mengejutkan terjadi di Pulau Balang Lompo, di mana seorang wartawan dari media cybercriminal.com mengalami ancaman fisik saat berusaha mengamankan keributan yang melibatkan seorang pelaku bernama Lun. Kejadian ini bermula ketika mertua Lun meminta bantuan wartawan tersebut untuk menyelesaikan masalah yang terjadi di lokasi kejadian. Namun, alih-alih mendapatkan bantuan, wartawan tersebut justru menjadi sasaran kemarahan Lun. Selasa (31/12/2024). Malam.

Setibanya di lokasi, wartawan tersebut langsung dihadang oleh Lun yang tampak marah dan siap untuk melakukan tindakan kekerasan. Situasi semakin memanas ketika Pak Sultan, Babinkamtibmas setempat, mengetahui bahwa anggota media cybercriminal.com tersebut dalam bahaya. Meskipun situasi berpotensi menjadi lebih buruk, Pak Sultan berusaha menjaga keamanan dan ketertiban di lokasi.

Dalam upaya untuk meredakan ketegangan, Pak Sultan mengingatkan bahwa penggunaan petasan dilarang di daerah tersebut. Ia menegaskan bahwa keributan yang terjadi bukan disebabkan oleh petasan, melainkan oleh masalah pribadi yang melibatkan Lun dan keluarganya. Namun, upaya tersebut tampaknya tidak cukup untuk menghentikan niat Lun yang ingin melukai wartawan.

Wartawan cybercriminal.com yang hadir di lokasi berusaha untuk mengamankan situasi, tetapi justru menghadapi ancaman dari Lun. Keberadaan wartawan yang seharusnya membantu malah menjadi sasaran amuk, menunjukkan betapa seriusnya situasi yang dihadapi. Meskipun ada upaya untuk menenangkan Lun, tindakan kekerasan tetap mengancam.

Ironisnya, dalam insiden ini, tidak ada aparat keamanan lain yang terlihat berinisiatif untuk menindak pelaku. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai perlindungan hukum yang seakan-akan diberikan kepada Lun. Masyarakat setempat pun mulai merasa khawatir akan keamanan mereka, terutama ketika aparat yang seharusnya melindungi justru tampak pasif.

Pak Sultan, yang seharusnya menjadi penengah, tampak tidak mengambil tindakan tegas terhadap Lun. Sikap diamnya dalam menghadapi situasi ini menimbulkan kekecewaan di kalangan warga dan pihak media. Mereka berharap agar aparat keamanan dapat bertindak lebih responsif dalam menangani kasus-kasus serupa di masa depan.

Kejadian ini menjadi sorotan publik, terutama di kalangan jurnalis yang beroperasi di daerah tersebut. Mereka menuntut agar pihak berwenang memberikan perlindungan yang lebih baik bagi wartawan yang berusaha menjalankan tugasnya. Insiden ini juga mengingatkan kita akan pentingnya dukungan hukum bagi para jurnalis dalam menjalankan profesinya.

Dengan semakin meningkatnya kasus kekerasan terhadap jurnalis, diharapkan pihak berwenang dapat mengambil langkah-langkah preventif untuk melindungi mereka. Kejadian di Pulau Balang Lompo ini seharusnya menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk lebih menghargai peran media dan menjaga keamanan serta ketertiban di masyarakat.


Laporan : Kasra K Limpo