CYBERKRIMINAL.COM, TELLUMPOCCOE, MAROS – Pemerintah Desa Tellumpoccoe, Kecamatan Marusu, Kabupaten Maros, menggelar musyawarah desa guna membahas penetapan program ketahanan pangan sekaligus menentukan jenis usaha yang akan dikembangkan melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kepala Desa Tellumpoccoe, H. Danial, dan dihadiri oleh berbagai unsur masyarakat.
Musyawarah ini menjadi forum penting untuk menggali gagasan dan masukan dari masyarakat terkait usaha-usaha yang relevan dengan potensi desa. Dalam sambutannya, H. Danial menekankan pentingnya keterlibatan aktif warga agar program yang dirancang bisa benar-benar menyentuh kebutuhan dan memperkuat ekonomi lokal.
Dalam pembahasan, disepakati bahwa BUMDes akan memodali beberapa jenis usaha yang dinilai potensial untuk meningkatkan ketahanan pangan sekaligus memperkuat ekonomi masyarakat. Di antaranya adalah usaha pertanian hortikultura, budidaya ikan air tawar, penggemukan ternak sapi dan kambing, serta pengolahan hasil tani seperti keripik, abon, dan olahan pisang.
Usaha tani sayur-sayuran seperti cabai, tomat, dan kangkung dipilih karena permintaan pasar yang tinggi serta cocok dengan kondisi tanah di Tellumpoccoe. Selain itu, peternakan ayam kampung juga diusulkan karena pemeliharaannya mudah dan hasilnya bisa menjadi tambahan gizi sekaligus penghasilan.
Budidaya ikan dalam ember (budikdamber) juga menjadi topik menarik dalam musyawarah. Program ini dinilai cocok dikembangkan di lingkungan rumah warga dengan lahan terbatas, dan bisa dijalankan oleh ibu rumah tangga serta pemuda desa sebagai usaha tambahan yang menjanjikan.
Untuk memastikan usaha-usaha tersebut bisa berkembang, BUMDes akan memberikan bantuan modal awal, serta mengadakan pelatihan dan pendampingan kepada para pelaku usaha. Rencana ini juga akan melibatkan dinas pertanian, peternakan, serta perikanan Kabupaten Maros agar proses berjalan dengan baik dan berkelanjutan.
Kepala Desa H. Danial juga menyampaikan bahwa pentingnya musyawarah desa bukan hanya soal perencanaan program, tetapi juga untuk menumbuhkan kesadaran bersama dalam membangun desa. “Melalui forum ini, masyarakat bisa menyampaikan ide dan usulan agar pembangunan benar-benar dirasakan manfaatnya oleh semua,” ujarnya.
Dalam forum tersebut juga dibahas upaya pemasaran produk-produk hasil usaha desa. Pemerintah desa merencanakan kerja sama dengan pasar-pasar lokal dan bahkan mengembangkan pemasaran digital agar produk bisa dikenal lebih luas.
Langkah-langkah konkret yang akan diambil setelah musyawarah ini antara lain menyusun Peraturan Desa (Perdes) tentang ketahanan pangan dan usaha desa, membentuk tim pelaksana teknis BUMDes, serta melakukan pendataan warga yang siap bergabung dalam program ini.
Musyawarah ini diakhiri dengan penandatanganan berita acara dan komitmen bersama untuk mendukung semua program yang telah disepakati. Masyarakat tampak antusias dan optimis terhadap arah pembangunan desa yang semakin jelas dan terarah.
Dengan adanya musyawarah ini, Desa Tellumpoccoe menegaskan komitmennya untuk mandiri dalam ketahanan pangan dan menciptakan peluang usaha yang dapat meningkatkan kesejahteraan warganya secara merata dan berkelanjutan.
Kasra k limpo